Rabu, 23 November 2011

Biografi Sang Penakluk

Biografi Presiden Soekarno

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.


Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".


Detik Detik Kematian Sang Presiden

Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
-
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
-
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
-
Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
-
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
-
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.
-
“Pak, Pak, ini Ega…”
-
Senyap.
-
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
-
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
-
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
-
Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
-
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
-
“Hatta.., kau di sini..?”
-
Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
-
“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
-
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
-
Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
-
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
-
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
-
Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
-
“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
-
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
-
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
-
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
-
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
-
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.
-
Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
-
Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
-
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.
-
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.

Sumber :

- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934
- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934

377

Dapatkan Update Biografi Terbaru Dari Blog ini! Dengan memasukkan alamat email Anda di bawah ini, maka Anda akan mendapatkan update Biografi terbaru dari Blog ini.


Komentar Tentang Biografi :

49 komentar tentang “Biografi Presiden Soekarno”

Anonim mengatakan... on

salah satu orang terpintar yang pernah dimiliki indonesia

Anonim mengatakan... on

Salah satu Pemimpin kharismatik yang pantas diteladani

Anonim mengatakan... on

CAPEE DEEEEH.......

JOHN HENDRY SURYO WIBOWO mengatakan... on

my idol bung karno

Anonim mengatakan... on

Bung Karno adl salah 1 or9 y9 pling b'pran dlm mencpai kmerd3kaan RI.Qta ptut bangga cZ mempnyai presiden spt Beliau.+ I love U full Bunk K@rn0.........!!!!!

haviz mengatakan... on

para pahlawan kita berjuang untuk memerdekakan negara kita n' kita harus meneladaninya merdeka......!!!!!!!

Anonim mengatakan... on

bapak proklamator indonesia yang hebat..

Anonim mengatakan... on

kita harus meghargai perjuangan pahlawan kita dulu...
yg berjuang sampai titik darah penghabisan...
MERDEKA.,.,.,.,.,

sashimoboy mengatakan... on

Ada yang mengatkan lahir di Blitar ada juga yang mengatakan lahir di Surabaya, saya lebih percaya yang kedua kalo melihat karakter Soerkano yang tidak pernah takut, nekat, menerjang segala rintangan

mega nanda mengatakan... on

teruskan perjuangan bunk karno

Anonim mengatakan... on

bunk karno presidan ku dulu sampai nanti........

Anonim mengatakan... on

EH ADA YANG ALAY!

aaaaaaaa mengatakan... on

presiden yg hebat

aadddddeell mengatakan... on

:))

nila mengatakan... on

x(

Anonim mengatakan... on

kta guru sayyya bung karno belum meninggal,
apa benneer?????????????????????

Anonim mengatakan... on

akankah ada pemimpin seperti beliau lagi?

Budi Sampurno mengatakan... on

Peminpin Tangguh, Tegas, Berani hanya ada di sosok Soekarno

diky nugraha mengatakan... on

presiden indonesia yg ju2r,berani dan tegas,,,
cba semua presiden indonesia seperti dia,,,
indonesia sekarang sudah maju,,,,,

Rez mengatakan... on

Semoga akan ada presiden yang lain seperti ini, jadi Indonesia akan lebih maju lagi

Anonim mengatakan... on

Miss you.... Fromm Acheh 001 Seulawah.

rizki mengatakan... on

bangga saya jadi warga kota Ende yang dimana pernah menjadi tempat pengasingan BungKarno, semoga bisa ada Presiden yang bijak seperti Bungkarno.amin

izzi chiko mengatakan... on

Tak ada duanya,,, semoga indonesia menjadi kebanggaan rakyat yang rindu MERDESA....

notulen mengatakan... on

Soekarno adalah salah satu tokoh berpengaruh bukan hanya di Indonesia namun juga di dunia

Anonim mengatakan... on

mantaps

ray mengatakan... on

sebenarnya dahulu sekolah arsitek & teknik sipil 1 ya???

atau sukarno itu teknik arsitek atau teknik sipil??

Anonim mengatakan... on

SOEKARNO PRESIDENKU!!!

Anonim mengatakan... on

I LOVE YOU SOEKARNO
YOU ARE THE BEST FOR ME AND INDONESIA

kiki mengatakan... on

my inspirations....

Anonim mengatakan... on

iLOVE

Anonim mengatakan... on

cepek deh

Anonim mengatakan... on

mungkin jika tidak ada sosok seorang beliu yaitu bung karno,,yg telah berjuang,,merebut kemerdekaan RI,,,kita itu mungkin ngga pernah ada di negara indonesia,,,
jasamu takkan kulupakan......

Anonim mengatakan... on

ada yang alay...

Diella_@ri3l_ mengatakan... on

Ir.soekarno addlh org yg brpnglman.....tq for all....:)

Admin mengatakan... on

salah satu putra terbaik bangsa yang pernah di lahirkan...... :D

yogi mengatakan... on

Sukarno tidak pernah mati.
Mati satu tumbuh seribu, setiap anak Indonesia yg terlahir di bumi pertiwi adalah Soekarno2 kecil.

Anonim mengatakan... on

Salah Satu Presiden Terbaik Di Indonesia

Anonim mengatakan... on

Bung Karno adalah Seorang Presiden yang berani mempertahankan negara nya sampai titik darah penghabisan.

dyh mengatakan... on

Siapa sieh yang sampai hati menyiksa seorang pahlawan kita yang sudah bersusah payah membela negara kita sampai negara kita MERDEKA.

Anonim mengatakan... on

istrinya kok cuma tiga? sebelum menikahi fatmwati, soekarno pernah menikah dengan oetami dan ibu inggid ganarsih.

Nisrina Nur Ayda mengatakan... on

ijin copas :D

Araata mengatakan... on

Presiden Soekarno Hebat Ya.. Coba Indonesia sekarang mempunyai peminpin seperti Beliau...

diapers pakai ulang mengatakan... on

Sosok Pemimpin yang luar biasa...

Iin Firlyana mengatakan... on

tak ada yang lain, luar biasa. coba klo semua presiden kayak begitu.

Anonim mengatakan... on

presiden yang sangat hebat

Agung mengatakan... on

hebat...hebat...

Abdul Karim mengatakan... on

Beliau ( BUNG KARNO )Orang istimewa, orang hebat, Mantan Presiden Kita ( INDONESIA )
Jarang orang yang mengetahui arti sebenarnya ( TUJUH BELAS AGUSTUS SERIBU SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH LIMA )
Tujuh Belas(17)itu apa ?
Delapan (8) itu apa? dan
Empat lima ( 45 )

Perhatikan lebih seksama simbol " BURUNG GARUDA PANCASILA "
Saya pribadi mengakui bahwa beliau orang jenius..orang brilian..

wira mengatakan... on

realy hero for INDONESIA... Presiden yang tegas berwibawa, jiwa nasionalis.. KARAKTER yang dibutuhkan semua bangsa untuk maju... Mari tumbuhkan bung karno baru,, setidaknya mirip..

Rizky Dian Merdeka mengatakan... on

Seoharto gila siapa lagi tak lain dan tak bukan yang buat konspirasi sampe IR. Soekarno begitu..... tetap tenang ya soeharto diNeraka.......

Poskan Komentar

Blog ini Dofollow, Silahkan Sobat Komentar dan dapatkan Backlink Gratis. Komentarlah sesuai Topik dan tidak mengandung Unsur SARA No SPAM Trimakasih atas perhatiannya Salam Blogger

Belajar Cari Uang Yuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar